Sunday, September 6, 2009

Membaca merupakan suatu keterampilan yang benar-benar amat diperlukan oleh seseorang dalam pergaulan komunitas pembelajar. Sebagai suatu keterampilan berbahasa yang pasif-reseptif, keterampilan membaca memerlukan keterampilan berbahasa yang bersifat khas di antara keterampilan membaca lainnnya. Keterampilan membaca memerlukan kecerdikan dan kecerdasan tertentu sehingga setelah kegiatan tersebut selesai dilakukan kita memperoleh substansi gagasan yang disampaikan oleh penulis. Melalui keterampilan khusus ini waktu yang kita gunakan tidak akan terbuang sia-sia, melainkan amat diperlukan demi pengembangan wawasan dan kekayaan gagasan.

Salah satu lekuk liku keterampilan membaca yang amat diperlukan adalah kemampuan membuat ringkasan bacaan. Keterampilan ini amat diperlukan sebab perlu kita sadari bahwa barangkali gagasan yang ada dalam bacaan yang kita baca tidak semuanya sama penting. Secara urgen demi struktur tulisan, semua gagasan yang ada dalam wacana yang kit abaca relatif penting, meski di antara gagasan tersebut ada yang diposisikan sebagai gagasan utama dan gagasan penjelas, ada yang diposisikan sebagai sub-subtopik, serta ada gagasan yang menjadi pokok topik. Dengan demikian, akan terlihat melalui benak kita gagasan yang menjadi pokok batang pohon, dahan-dahan gagasan, ranting-ranting, serta dedaunan yang menghiasi kerimbunan wacana pohon tulisan yang disampaikan.

Seni menemukan sub-subtopik, dahan-dahan gagasan, serta reranting kalimat secara substansial hingga kita mampu memilah dan memilih inti wacana mrupakan suatu kegiatan tersendiri yang memerlukan pelatihan dan kecerdikan menentukan inti bacaan. Seni ini sering disebut membuat ringkasan. Sebuah wacana panjang dapat dibuat menjadi lebih pendek dengan cara membuatnya menjadi ringkasan. Tujuan pokok membuat ringkasan adalah mencatat hal-hal penting dari bacaan dan memahami isi bacaan. Kemudin menulis ringkasan bacaan berdasarkan catatan isi penting bacaan.
Sebelum meringkas, kita harus terlebih dahulu memahami isi bacaan dengan mencatat hal-hal penting (gagasan utama setiap paragraf) dari bacaan.

Hal-hal penting tersebut dapat kita tulis kembali menjadi sebuah ringkasan. Ringkasan adalah penyajian secara singkat sebuah bacaan. Ada hal penting yang harus kita perhatikan ketika membuat ringkasan. Hal penting tersebut adalah urutan isi: meringkas dari bagian awal, tengah, dan akhir bacaan secara berurutan.

Langkah menyusun ringkasan dapat kita lakukan melalui pola:.
1. membaca dengan cermat untuk mendapat gambaran umum isi bacaan; Bila perlu, gagasan yang pokok atau kata kunci kita tandai dengan stabilo atau pena/pensil, misalnya digarisbawahi, terutama yang berhubungan dengan konsep utama dalam bentuk kata-kata kunci;
2. Bisa juga kita membuat catatan hal-hal penting dari bacaan; Dalam hal ini kita sekaligus berlatih membedakan gagasan pokok dan gagasan tambahan pada setiap paragraf;
3. Tahap berikutnya adalah menulis ringkasan berdasarkan hal-hal penting yang telah kita catat sesuai dengan kondisi asalnya;
4. Lalu kita harus berani menulis ringkasan berdasarkan kalimat sendiri, tanpa mengurangi substansi inti gagasan yang disampaikan. Konsep yang kita kemukakan sama seperti inti bacaan, namun kita kemukakan dengan bahasa kita sendiri. Ini amat penting manakala kita harus menyusun suatu tulisan yang dikonsumsikan pada komunitas tertentu.

Tujuanmu membaca sebuah bacaan adalah untuk memeroleh informasi. Informasi adalah sumber ilmu pengetahuan bagimu. Agar dapat memahami isi bacaan, kita terlebih dahulu menemukan hal-hal penting dari bacaan. Hal-hal penting yang kamu temukan dalam bacaan dapat dijadikan sebuah ringkasan. Menulis ringkasan dapat dijadikan latihan untuk menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan.

Berdasarkan hal itu tentu saja lama-kelamaan kita mampu menemukan hal-hal penting dari bacaan. Tentunya hal ini akan membawa kita tidak kebingungan memahami informasi ketika mendengar sebuah informsi secara lisan, alias kita harus menyimak. Kegiatan berlatih menyusun ringkasan akan mempertajam kemampuan menulis kita. Kita akan dituntut untuk berlatih menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan sendiri. Kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk mengasah keterampilan menulis.

Sumber: jaringan terkait